Selasa, 05 Mei 2015

CERPEN

TAK DISANGKA
                                                                        Oleh: Fahimah Al Kayyis
XI MIA 2 / 28
Malam sudah berganti pagi dengan cepat bagai kereta monorel yang melintasi rel.
‘’ Banguuuun Non Adel, banguuuuun, sudah siaang. Nanti terlambat ke sekolahnya” Omel Bibi membangunkan Adel yang susah bangun pagi.
‘’apasiih Bi, masi juga jam berapaaa, sekarang itu masi pagi bangeeeet’’      Adel kemudian menarik selimutnya lagi.
‘’tapi sekaraaang sudah jam 06.45 Non. Masih pagi sekali sampai matahari sudah nongol di atas kepala Non’’ jelas Bibi.
‘’apaaaaa jam 06.45? kenapa gak bangunin daritadi sih Bi’’ Adel jadi memarahi Bibinya dan bergegas masuk kamar mandi.
Di koridor kelas....
‘’Manaa sih si kebo itu, lama banget datengnya. Padahal udah mau bel’’ singgung Kartika.
‘’ halaah itu kan sudah biasa jadi kebiasaannya Dia’’ sahut Merry dengan datar.
Beberapaaa saat kemudian...
‘’teeeeeng......... tenggg........ teeeeng.....’’ bel sudah berbunyi.
‘’hossssh...,, hosssssh.., tunggu aku’’ Adel mengejar Kartika dan Merry.
‘’lari-lari seperti dikejar alien sajaa, hahahaha’’ kata Merry
‘’tadi Aku kesiaangan lagi, duh’’
‘’bukaaaan cuma tadi tapi TIAP HARI!’’ omel Kartika saking jengkelnya.
Akhirnya mereka malakukan aktivitasnya sebagai pelajar di sekolah.....
            Adel adalah anak tunggal dari orangtua pengusaha gadget yang sangat sukses di daerah Bandung. Orangtuanya selalu berangkat pagi dan pulang larut malam. Jika Adel ketemu dengan orang tuanya paling hanya bertatap muka untuk berpamitan saja dan saat sudah tertidur. Dalam sehari-hari Adel hanya ditemani oleh Supir, Bibi yang merawatnya sejak Ia bayi, dan Teman-teman SMP nya saja.
            Terkadang sepulang sekolah, Adel mengajak kedua sahabatnya untuk bermain ke rumah, mengerjakan tugas sekolah, belajar bersama, dan juga berenang di rumah Adel. Kartika dan Merry senang mempunyai teman yang sangat baik seperti Adel. Tetapi ada kebiasaan buruk yang tidak disukai kedua sahabatnya, yaitu Ia sangat suka berfoya-foya, menghambur-hamburkan uang dan berpikir bahwa semua bisa dibeli dengan uang. Karena Adel sangat senang dan bangga mempunyai orang tua yang sangat kaya.
            Orang tua Adel terbang menggunakan garuda ke Singapura karena ada meeting mendadak dari pihak lain. Rencananya mereka akan bekerja sama dengan pihak tersebut untuk lebih mengunggulkan produk tersebut agar tidak kalah saing dengan produk-produk baru yang mulai bermunculan dalam waktu dekat ini.
            Setelah meeting selesai dengan beberapa perjanjian dan kesepakatan, orang tua Adelpun kembali ke Bandung dengan membawa kabar gembira untuk Adel. Bahwa orang tuanya akan kerja di rumah selama 2 hari tetapi tidak memberitahu Adel sebelumnya.
            Esok harinya.......
‘’ Naaaak, ayo bangun dulu sudah pagi nanti terlambat sekolahnya, Naaaaak’’ elus Mamanya di kepala Adel.
‘’Bibiiii, kok manggilnya ‘Nak’ tumben banget. Kan aku bukan buah hati Bibi’’ jawab Adel sambil ngulet dan masih setengah sadar.
‘’Naaaak lihaaat dulu ini siapaaa” sambil membangunkannya.
‘’haaaah? Mama? Kok Mama disini? Ngapain? Kok gak berangkat pagi? Mama gak kerja lagi?’’ seketika Adel terkejut dan rasa ngantuknya hilang.
‘’gini loh sayangku............’’ Mamanya menjelaskan panjang lebar.
            Kemudian Adel bergegas mandi dan Ia bangun lebih awal dari sebelum-sebelumya. Ibunya menyiapkan sarapan dan membawakan bekal, sedangkan Ayahnya akan mengantarkannya ke sekolah. Selama cuti 2 hari, Adel selalu dimanja oleh orangtuanya.
            Setelah cuti 2 hari, keadaan pun kembali normal. Orang tuanya sibuk dengan kerjaannya dan Adelpun sibuk dengan pelajaran karena Ia sudah kelas IX yang sebentar lagi mengikuti Ujian Nasional.
            Sebulan kemudiaan, memang perusahaannya setelah bekerjasama dengan Tim Singapura mengalami peningkatan yang sangat drastis dan keuntungan semakin besar yang didapatkan. Akhirnya semua tanggung jawab perusahaan diberikan kepada mereka karena orang tua Adel sudah percaya kepada mereka.
            Bulan demi bulan, sepertinya banyak kejanggalan yang terlihat pada perusahaan itu. Tetapi pihak dari orang tua Adel hanya mengira itu hanya perbedaan-perbedaan sedikit sistem dari mereka.
            Kejanggalan itu akhirnya muncul, bahwa perusahaan telah diambil alih oleh Tim Singapura. Apa boleh buat, perusahaannya ditipu dan semua diambil alih oleh mereka yang licik. Keluarga mereka harus pindah rumah dan perusahaan hilang begitu saja.
                        Semenjaaak saat itulah hidup Keluarga Adel berubah drastis. Mereka menjadi keluarga yang sederhana, harmonis dan belajar dari masalah yang ada.
                        Sahabat-sahabatnya tidak menyangka semua akan terjadi seperti ini. Beritanya sudah tersebar ke satu sekolahan. Semua teman-temannnya mengejek, mengolok, memojokkan Adel.
            ‘’Hahahaaha, dulu kaya banget tapi sekarang melaratnya minta ampuuun deh, hahaha’’
            ‘’ kalo aku sih malu, mukaku mau ditaruh dimanaaa, hahahahaha’’
            ‘’makanya jangan sok punya orang tua kaya!’’
            ‘’sudaah diam!!! Kalian tidak tahu apa-apa tentang masalah inii!!!’’ jawab Kartika dengan sangar.
                        Begitu terus olokan teman-temannya. Setiap Adel berangkat sekolah, Ia selalu menangis karena dibully dan diejek-ejek, tetapi sahabat-sahabatnya tidak pernah berhenti untuk terus menyemangatinya agar tahan dengan cobaan itu. Sahabat yang baik itu, senang dan susah selalu berada di samping sahabatnya bukannya pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang kesusahan. Kartika dan Merry selalu memarahi teman-teman yang mengejek Adel.
                        Orang tua Adel terus berdo’a dan menasehati Adel supaya mereka diberikan perlindungan dan kehidupan yang lebih baik lagi.
                        Mulailah dari awal kembali. Mereka mencoba membuka laundry kecil-kecilan di rumahnya. Ayahnya mengambil dan mengantar baju ke rumah para tetangga, sedangkan Ibunya menyetrika pakaian-pakaiannya. Laundry menginjak 3 bulan, semakin banyak saja pelanggannya. Akhirnya mencari orang-orang untuk menjadi pegawai sementara, karena tidak punya uang untuk membesarkan usaha laundry dan membayar pegawai tersebut.
             Bertahun-tahun kemudian tidak terasa Adel sudah menginjak kelas XII SMA. Adel mulai berpikir untuk membantu orangtuanya. Dia mencoba dengan mengumpulkan botol-botol yang sudah tak terpakai di rumahnya lalu menjualnya. Uang penghasilannya Ia tabung untuk orangtuanya.                  Setelah berbulan-bulan Ia keliling rumah tetanggnya untuk mengambil botol-botol yang sudah tidak terpakai lagi. Dan hasilnya sangat luar biasa, Adel setiap harinya selalu mendapatkan uang hasil jerih payahnya sendiri demi membantu orangtuanya.
                        Tibalah saatnya Adel melaksanakan Ujian Nasional....
                        Satu bulan kemudian.....
            ‘’alhamdulillllah NEM nya sangaat memuaskan dan aku keterimaa di UGM Ibuuuu,Ayaaaaah’’ sambil memeluk orangtuanya dan sujud syukur.
            ‘’alhamdulillaaah Naaaaak’’ orangtuanya menangis bahagia.
                        Adel sekarang sudah menjadi Mahasiswa UGM dan Ia menjadi pengusaha rongsokan yang sangat sukses. Sambil mencari ilmu, Adelpun sudah mendapatkan penghasilan dari kerja kerasnya selama ini.
                        Tidak melupakan orangtua tercintanya, Adel membantu dengan menambahkan modal untuk orang tuanya membuka laundry yang besar dan bercabang-cabang di kota Bandung dan menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat besar.
            Ayah, Ibu, Adel. Keluarga kecil yang mengalami manis pahitnya kehidupan. Tidak pantang menyerah dalam suatu masalah dan saling membantu satu sama lain anggota keluarganya.
                        Sukses itu tidak diraih bagai membalikkan tangan saja, tetapi dengan kesadaran, ketekunan, keseriusan, doa, dan restu dari orangtua. Mulailah dari sekarang, agar masa depanmu mudah diraihnya.


ANALISIS CERPEN

1.      Masalah yang ada dalam cerpen tersebut?
·         Usaha orang tua Adel diambil alih oleh pihak lain.
·         Terlalu percaya kepada pihak lain dan ceroboh terhadap pekerjaannya.
·         Membuka usaha baru setelah perusahaan diambil alih oleh pihak lain.
2.      Bagaimana solusi umengatasi permasalahannya?
·         Solusinya, Orangtua Adel tidak menyerah begitu saja. Tetapi mereka terus mencoba usaha kecil-kecilan dengan membuka laundry.
·         Orang tua Adel lebih berhati-hati untuk bekerja sama dengan pihak lain.
·         Adel mencoba mengumpulkan botol-botol bekas untuk dijual kembali demi membantu orang tuanya yang sedang susah.
3.      Apakah sudah tepat atau belum?
·         Sudah, karena setiap ada masalah  pasti ada hikmahnya dan kita tidak boleh hanya terlarut dengan masalah-masalah itu. Kita harus berpikir jauh ke depannya. Kesalahan yang sudah pernah diperbuat jangan sampai terulang kembali. Maka cobalah usaha lagi dengan lebih teliti, tekun, cermat, dan berhati-hati. Orang tua Adel sudah sukses dengan usaha barunya dan lebih berhati-hati untuk bekerja sama dengan pihak lain.
4.      Tokoh dan perwatakannya.
NO.
NAMA TOKOH
TOKOH UTAMA
TOKOH TAMBAHAN
PERWATAKAN
1.
Adel

Pemalas dan mau berusaha untuk menjadi yang lebih baik
2.
Orang tua

Ceroboh dan pantang menyerah
3.
Kartika

Setia kawan dan baik hati
4.
Merry

Setia kawan dan baik hati
BUKTI:
1. Adel
Ø  Pemalas= ‘’apaaaaa jam 06.45? kenapa gak bangunin daritadi sih Bi’’ Adel jadi memarahi Bibinya dan bergegas masuk kamar mandi.
Di koridor kelas....
’Manaa sih si kebo itu3, lama banget datengnya. Padahal udah mau bel’’ singgung Kartika.
‘’ halaah itu kan sudah biasa jadi kebiasaannya Dia’’ sahut Merry dengan datar.
Ø  mau berusaha untuk menjadi yang lebih baik= Adel mulai berpikir untuk membantu orangtuanya. Dia mencoba dengan mengumpulkan botol-botol yang sudah tak terpakai di rumahnya lalu menjualnya. Uang penghasilannya Ia tabung untuk orangtuanya.             
2. Orang tua
Ø  Ceroboh= Bulan demi bulan, sepertinya banyak kejanggalan yang terlihat pada perusahaan itu. Tetapi pihak dari orang tua Adel hanya mengira itu hanya perbedaan-perbedaan sedikit sistem dari mereka. Kejanggalan itu akhirnya muncul, bahwa perusahaan telah diambil alih oleh Tim Singapura.
Ø  Pantang menyerah= Mulailah dari awal kembali. Mereka mencoba membuka laundry kecil-kecilan di rumahnya.
3. Kartika dan Merry
Ø  Setia kawan dan baik hati= Setiap Adel berangkat sekolah, Ia selalu menangis karena dibully dan diejek-ejek, tetapi sahabat-sahabatnya tidak pernah berhenti untuk terus menyemangatinya agar tahan dengan cobaan itu. Sahabat yang baik itu, senang dan susah selalu berada di samping sahabatnya bukannya pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang kesusahan. Kartika dan Merry selalu memarahi teman-teman yang mengejek Adel.

5.      Penggunan majas.
1.Majas Perumpamaan/Asosiasi. Malam sudah berganti pagi dengan cepat bagai kereta monorel yang melintasi rel.1
2. Majas Ironi. Masih pagi sekali sampai matahari sudah nongol di atas kepala Non2
3. Majas Antonomasia.  ‘’Manaa sih si kebo itu3
4. Majas Perumpamaan/Asosiasi. lari-lari seperti dikejar alien sajaa4,
5. Majas Pleonasme. Jika Adel ketemu dengan orangtuanya paling hanya bertatap muka untuk berpamitan saja dan saat sudah tertidur5
6. Majas Metonimia. Orangtua Adel terbang menggunakan garuda6
7. Majas Metafora.‘’Kan aku bukan buah hati Bibi7
8. Majas Sinisme. ‘’Hahahaaha, dulu kaya banget tapi sekarang melaratnya minta ampuuun deh, hahaha8’’
9. Majas Personifikasi.Laundry menginjak 3 bulan9,
10. Majas  Antitesis. Keluarga kecil yang mengalami manis pahitnya kehidupan10
11. Majas Perumpamaan/Asosiasi. Sukses itu tidak diraih bagai membalikkan tangan saja11

6.                  Makna kata sesuai dengan KBBI(min.3)
NO.
Kosakata
Makna kata
1.
Omel
v marah dng banyak mengeluarkan kata-kata; mencomel; bersungut-sungut dan menggerutu
2.
Koridor
n  lorong dl rumah; lorong yg menghubungkan gedung yg satu dng gedung yg lain
3.
Monorel
n kereta api yg berjalan di atas rel tunggal
4.
Perusahaan
n kegiatan (pekerjaan dsb) yg diselenggarakan dng peralatan atau dng cara teratur dng tujuan mencari keuntungan (dng menghasilkan sesuatu, mengolah atau membuat barang-barang, berdagang, memberikan jasa, dsb)
5.
Jerih
n kelelahan; kepayahan; suka menolong(mengeluarkan uang) krn ingin mendapat pertolongan (keuntungan).  lelah jerih payah; 
-- payah usaha yg dilakukan dng susah payah


0 komentar:

Posting Komentar