UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Jl. Colombo No.1, Caturtunggal, Kec. Depok, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

FMIPA UNY

Terdiri dari prodi pendidikan IPA, pendidikan Kimia, pendidikan Fisika, pendidikan Biologi

PRAKTIKUM SCIENCE

Menambah wawasan dengan melakukan percobaan secara langsung dan mendapatkan hasil percobaan secara realita

Rabu, 31 Desember 2014

HNY2015


Berbagai kebahagiaan yang beragam saat malam baru tiba. Semua orang berbondong-bondong untuk menyambut tahun baru yang ditandai dengan bergantinya waktu 00.01. Semua merasakan pergantian tahun ini dengan caranya masing-masing.
Menikmati kehangatan bersama keluarga, pergi bersama kerabat, teman, kekasih, ataupun sendiri. Yap! Memang benar semua bisa merasakan pergantian tahun dengan caranya masing-masing. Termasuk perasaan yang mereka rasakan sangat beragam. Kebahagiaan, kehangatan, kemewahan, kesenangan, dan kesedihan sekalipun.
Apa benar pergantian tahun harus dengan kesenangan dan kebahagiaan saja? TIDAK! Itu hanya sesaat. Dalam hal ini, pergantian tahun baru harus ditandai dengan adanya perubahan yang lebih baik lagi. Mempertahankan prestasi dan menguasai mengejar harapan Kita yang belum tercapai.

Selalu bersyukurlah dengan adanya keluarga yang utuh. Jangan pernah menyia-nyiakan waktumu hanya untuk keluarga tercinta Kita. Tidak hanya keluarga, bersyukurlah atas apa yang telah Tuhan berikan untukmu. Menyesal itu pasti belakangan. So, HAPPYNEWYEAR2015!!! #PitikAngkrem9

Selasa, 30 Desember 2014

Driving License



“Duh ono cegatan, pie iki. Duuh iki pie mau lari nengdi meneh?” terlintas dalam pikiranku yang belum mempunyai SIM.(Duh ada cegatan, gmana ini. Duuh ini mau lari kemana lagi?).
          Tapi tidak dengan sekarang.
          “I got my driving license” ketawa jahat.
          Sabtu(27/12) pagi tiba saatnya Aku membuat SIM di POLRES BANTUL. Caranya mudah saja. Pertama, Kita harus mengecek kesehatan terlebih dahulu di sana. Seperti, berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan penglihatan. Kedua, Kita membayar ke bank sebesar Rp.100.000 untuk SIM C. Kemudian, menuju ke loket pendaftaran untuk meminta formulir yang harus diisi. Setelah itu, menuju kembali ke loket untuk meminta urutan seperti ini.



          Kebetulan Aku mendapat nomor urut yang sangat membosankan, nomor baru berjalan sampai nomor 25. Maka Aku memutuskan untuk pulang ke rumah dan sorenya balik lagi ke POLRES BANTUL.
          Tibalah sore hari, nomor urut 206-210 akhirnya terpanggil oleh suara di microfon. Dengan senang hati Aku foto untuk SIM, sidik jari, dan tanda tangan untuk melengkapi SIM. Kemudian, aku mengerjakan ujian teori 20 soal tentang lalu lintas pada umumnya.
          Menunggu, menunggu, dan menunggu lagi demi mendapat SIM.
          “Fahimah Al Kayyis” terpanggil namaku.
          “Iya Saya” jawabku di loket pengambilan SIM.


          Akhirnya setelah berkali-kali ditilang karena belum mempunyai SIM. Tapi sekarang “Cegatan dimana sih? Sikaat ajaaa” hahaha menjadi kebanggaan tersendiri untuk remaja yang pertama kali mendapatkan itu.#PitikAngkrem8

Senin, 29 Desember 2014

Back and Street




Back...street...backstreet!!!
Belakang jalan? Jalan belakang? Lewat jalan belakang? Bersembunyi gitu?. Yaaap! Backstreet berarti menjalani hubungan secara diam-diam agar tidak diketahui oleh orang lain atau orang tertentu karena memiliki alasan tertentu. Biasanya backstreet terjadi pada orang yang pertama kali jatuh cinta dan khususnya para remaja.
Mengapa para remaja? Puncak dari jatuh cinta, merelakan si Dia, demi mendapat cintanya Dia, perasaan deg-degan, kencan dengan Dia, ataupun masa pubertas juga dialami saat remaja.
Tetapi ada beberapa alasan untuk memilih jalan backstreet. Pertama, orang tua. Iya, inilah alasan paling mungkin untuk melakukan backstreet. Banyak sekali tipe orang tua, salah satunya yang melarang anaknya untuk pacaran lebih dini, karena mereka berbeda agama. Pasangan pasti akan memilih untuk menjalani backstreet jika lebih memilih cintanya. Mereka harus merahasiakan hubungan itu dari orang tua mereka. Pasangan yang keukeh akan tetap bertahan sampai hubungan merekaa direstui. Jika yang tidak bertahan? Say goodbye sajalah pada hubunganmu.
Alasan yang kedua, teman, kerabat, musuh sekalipun. Wah kalau yang ini tidak sedikit yang melakukan backstreet dengan alasan tersebut. Alasannya karena tidak disetujui teman padahal Kita sangat mencintainya, takut ketauan pacar, diketahui oleh musuh.
Banyaklah alasan-alasan para remaja untuk memilih menjalani hubungan dengan cara backstreet. Jangan hanya melihat sisi negatif dari bacstreet. Ketika pasangan sudah berkomitmen untuk backstreet, maka mereka harus siap merasakan manis, pahit, dan segala resikonya. So, tergantung dari pasangan itu sendiri, karena sesuatu yang disembunyikan pasti suatu saat akan ketahuan juga. #PitikAngkrem7
 sumber:
 https://id.answers.yahoo.com/question/index
https://www.google.com/search?q=hubunganbackstreet






Minggu, 28 Desember 2014

Tak Disangka

Malam sudah berganti pagi dengan cepat bagai kereta monorel yang melintasi rel.
‘’ Banguuuun Non Adel, banguuuuun, sudah siaang. Nanti terlambat ke sekolahnya”  Omel Bibi membangunkan Adel yang susah bangun pagi.
‘’apasiih Bi, masi juga jam berapaaa, sekarang itu masi pagi bangeeeet’’      Adel kemudian menarik selimutnya lagi.
‘’tapi sekaraaang sudah jam 06.45 Non. Masih pagi sekali sampai matahari sudah nongol di atas kepala Non’’ jelas Bibi.
‘’apaaaaa jam 06.45? kenapa gak bangunin daritadi sih Bi’’ Adel jadi memarahi Bibinya dan bergegas masuk kamar mandi.
Di koridor kelas....
‘’Manaa sih si kebo itu, lama banget datengnya. Padahal udah mau bel’’ singgung Kartika.
‘’ halaah itu kan sudah biasa jadi kebiasaannya Dia’’ sahut Merry dengan datar.
Beberapaaa saat kemudian...
‘’teeeeeng......... tenggg........ teeeeng.....’’ bel sudah berbunyi.
‘’hossssh...,, hosssssh.., tunggu aku’’ Adel mengejar Kartika dan Merry.
‘’lari-lari seperti dikejar alien sajaa, hahahaha’’ kata Merry
‘’tadi Aku kesiaangan lagi, duh’’
‘’bukaaaan cuma tadi tapi TIAP HARI!’’ omel Kartika saking jengkelnya.
Akhirnya mereka malakukan aktivitasnya sebagai pelajar di sekolah.....
            Adel adalah anak tunggal dari orangtua pengusaha gadget yang sangat sukses di daerah Bandung. Orangtuanya selalu berangkat pagi dan pulang larut malam. Jika Adel ketemu dengan orang tuanya paling hanya bertatap muka untuk berpamitan saja dan saat sudah tertidur. Dalam sehari-hari Adel hanya ditemani oleh Supir, Bibi yang merawatnya sejak Ia bayi, dan Teman-teman SMP nya saja.
            Terkadang sepulang sekolah, Adel mengajak kedua sahabatnya untuk bermain ke rumah, mengerjakan tugas sekolah, belajar bersama, dan juga berenang di rumah Adel. Kartika dan Merry senang mempunyai teman yang sangat baik seperti Adel. Tetapi ada kebiasaan buruk yang tidak disukai kedua sahabatnya, yaitu Ia sangat suka berfoya-foya, menghambur-hamburkan uang dan berpikir bahwa semua bisa dibeli dengan uang. Karena Adel sangat senang dan bangga mempunyai orang tua yang sangat kaya.
            Orang tua Adel terbang menggunakan garuda ke Singapura karena ada meeting mendadak dari pihak lain. Rencananya mereka akan bekerja sama dengan pihak tersebut untuk lebih mengunggulkan produk tersebut agar tidak kalah saing dengan produk-produk baru yang mulai bermunculan dalam waktu dekat ini.
            Setelah meeting selesai dengan beberapa perjanjian dan kesepakatan, orang tua Adelpun kembali ke Bandung dengan membawa kabar gembira untuk Adel. Bahwa orang tuanya akan kerja di rumah selama 2 hari tetapi tidak memberitahu Adel sebelumnya.
            Esok harinya.......
‘’ Naaaak, ayo bangun dulu sudah pagi nanti terlambat sekolahnya, Naaaaak’’ elus Mamanya di kepala Adel.
‘’Bibiiii, kok manggilnya ‘Nak’ tumben banget. Kan aku bukan buah hati Bibi’’ jawab Adel sambil ngulet dan masih setengah sadar.
‘’Naaaak lihaaat dulu ini siapaaa” sambil membangunkannya.
‘’haaaah? Mama? Kok Mama disini? Ngapain? Kok gak berangkat pagi? Mama gak kerja lagi?’’ seketika Adel terkejut dan rasa ngantuknya hilang.
‘’gini loh sayangku............’’ Mamanya menjelaskan panjang lebar.
            Kemudian Adel bergegas mandi dan Ia bangun lebih awal dari sebelum-sebelumya. Ibunya menyiapkan sarapan dan membawakan bekal, sedangkan Ayahnya akan mengantarkannya ke sekolah. Selama cuti 2 hari, Adel selalu dimanja oleh orangtuanya.
            Setelah cuti 2 hari, keadaan pun kembali normal. Orang tuanya sibuk dengan kerjaannya dan Adelpun sibuk dengan pelajaran karena Ia sudah kelas IX yang sebentar lagi mengikuti Ujian Nasional.
            Sebulan kemudiaan, memang perusahaannya setelah bekerjasama dengan Tim Singapura mengalami peningkatan yang sangat drastis dan keuntungan semakin besar yang didapatkan. Akhirnya semua tanggung jawab perusahaan diberikan kepada mereka karena orang tua Adel sudah percaya kepada mereka.
            Bulan demi bulan, sepertinya banyak kejanggalan yang terlihat pada perusahaan itu. Tetapi pihak dari orang tua Adel hanya mengira itu hanya perbedaan-perbedaan sedikit sistem dari mereka.
            Kejanggalan itu akhirnya muncul, bahwa perusahaan telah diambil alih oleh Tim Singapura. Apa boleh buat, perusahaannya ditipu dan semua diambil alih oleh mereka yang licik. Keluarga mereka harus pindah rumah dan perusahaan hilang begitu saja.
                        Semenjaaak saat itulah hidup Keluarga Adel berubah drastis. Mereka menjadi keluarga yang sederhana, harmonis dan belajar dari masalah yang ada.
                        Sahabat-sahabatnya tidak menyangka semua akan terjadi seperti ini. Beritanya sudah tersebar ke satu sekolahan. Semua teman-temannnya mengejek, mengolok, memojokkan Adel.
            ‘’Hahahaaha, dulu kaya banget tapi sekarang melaratnya minta ampuuun deh, hahaha’’
            ‘’ kalo aku sih malu, mukaku mau ditaruh dimanaaa, hahahahaha’’
            ‘’makanya jangan sok punya orang tua kaya!’’
            ‘’sudaah diam!!! Kalian tidak tahu apa-apa tentang masalah inii!!!’’ jawab Kartika dengan sangar.
                        Begitu terus olokan teman-temannya. Setiap Adel berangkat sekolah, Ia selalu menangis karena dibully dan diejek-ejek, tetapi sahabat-sahabatnya tidak pernah berhenti untuk terus menyemangatinya agar tahan dengan cobaan itu. Sahabat yang baik itu, senang dan susah selalu berada di samping sahabatnya bukannya pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang kesusahan. Kartika dan Merry selalu memarahi teman-teman yang mengejek Adel.
                        Orang tua Adel terus berdo’a dan menasehati Adel supaya mereka diberikan perlindungan dan kehidupan yang lebih baik lagi.
                        Mulailah dari awal kembali. Mereka mencoba membuka laundry kecil-kecilan di rumahnya. Ayahnya mengambil dan mengantar baju ke rumah para tetangga, sedangkan Ibunya menyetrika pakaian-pakaiannya. Laundry menginjak 3 bulan, semakin banyak saja pelanggannya. Akhirnya mencari orang-orang untuk menjadi pegawai sementara, karena tidak punya uang untuk membesarkan usaha laundry dan membayar pegawai tersebut.
             Bertahun-tahun kemudian tidak terasa Adel sudah menginjak kelas XII SMA. Adel mulai berpikir untuk membantu orangtuanya. Dia mencoba dengan mengumpulkan botol-botol yang sudah tak terpakai di rumahnya lalu menjualnya. Uang penghasilannya Ia tabung untuk orangtuanya.                  Setelah berbulan-bulan Ia keliling rumah tetanggnya untuk mengambil botol-botol yang sudah tidak terpakai lagi. Dan hasilnya sangat luar biasa, Adel setiap harinya selalu mendapatkan uang hasil jerih payahnya sendiri demi membantu orangtuanya.
                        Tibalah saatnya Adel melaksanakan Ujian Nasional....
                        Satu bulan kemudian.....
            ‘’alhamdulillllah NEM nya sangaat memuaskan dan aku keterimaa di UGM Ibuuuu,Ayaaaaah’’ sambil memeluk orangtuanya dan sujud syukur.
            ‘’alhamdulillaaah Naaaaak’’ orangtuanya menangis bahagia.
                        Adel sekarang sudah menjadi Mahasiswa UGM dan Ia menjadi pengusaha rongsokan yang sangat sukses. Sambil mencari ilmu, Adelpun sudah mendapatkan penghasilan dari kerja kerasnya selama ini.
                        Tidak melupakan orangtua tercintanya, Adel membantu dengan menambahkan modal untuk orang tuanya membuka laundry yang besar dan bercabang-cabang di kota Bandung dan menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat besar.
            Ayah, Ibu, Adel. Keluarga kecil yang mengalami manis pahitnya kehidupan. Tidak pantang menyerah dalam suatu masalah dan saling membantu satu sama lain anggota keluarganya.
                        Sukses itu tidak diraih bagai membalikkan tangan saja, tetapi dengan kesadaran, ketekunan, keseriusan, doa, dan restu dari orangtua. Mulailah dari sekarang, agar masa depanmu mudah diraihnya.#PitikAngkrem6

Sabtu, 27 Desember 2014

Dekatkanku Padanya

Dirimu...
Hendak pergi kemana Dirimu
Terlihat terburu-buru setiap pagi
Hanya meninggalkan sarapan

Terlalu jauh untukku
Pergi pagi dan pulang malam
Tak ada sisa waktu
Bahkan duduk bersama sebentar
Mengapa oh mengapa?

Lihat Mereka...
Bercerita ria bersama
Canda tawa dari mulut
Tenggelam dalam pelukannya
Dibelai, disayang, dan dimanja

Ada apa dengan diriku?
Bagaimana rasanya?
Akan kah membuat orang bahagia?         
Aku ingin sangat merasakan hal itu
Entah sampai kapan, keadaan terus begini

#PitikAngkrem5

Jumat, 26 Desember 2014

Melawan Kehampaan


                Jam sembilan malam, jam sepuluh malam, jam sebelas malam, jam dua belas malam...
          “Sebenarnya pulang jam berapa sih?” dalam benak seseorang.
          Akhir tahun 2014 memang membuat sejumlah orang sibuk karena pekerjaannya. Salah satunya orangtua yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di kantoran, lebih tepatnya kedua orangtua yang sama-sama bekerja hingga larut malam.  Berangkat pagi dan pulang malam karena lembur. Terus-menerus selama senin sampai jumat, kecuali Hari Libur Nasional. Sabtu dan Minggu terkadang digunakan untuk bersantai di rumah, bermain dengan anak-anaknya, berwisata, dan sebagainya. Tetapi karena adanya pekerjaan yang lebih utama, Sabtu dan Minggu tidak ada artinya.
          Ingat kah Kami? Kami anak-anakmu. Setiap hari menunggu Kalian, Kita hanya kesana kemari tanpa Kalian tahu. Apalagi sekarang musim liburan, enaknya melihat anak-anak lain berlibur dan berwisata bersama keluarganya. Kami sangat mengerti pekerjaan Kalian dan tahu bahwa itu semua untuk Kami. Tapi...
          Oh jangan salah, Kami juga bisa menghibur diri. Ada orang-orang yang berada di dekat Kami, entah itu kekasih, sahabat, teman, ataupun musuh sekalipun. Merekalah yang menggantikan kebahagiaan hati yang hampa. Hasilnya, Kami juga bahagia bersama Mereka. Bermain, berlibur, berwisata dengan canda dan tawa yang Mereka bawa untuk Kami. Seakan-akan rumah hanya tempat istirahat saja untuk Kami.
          Hey, apa Kalian tahu isi hati Kami? Oh tentu saja tidak. Biarkan terpendam di hati yang hampa.#PitikAngkrem4
                   




Kamis, 25 Desember 2014

Habis Manis, Sepah Dibuang

“Dateng cuma pas butuh tok, teman macam apa Kamu itu?”
“Bukan, bukan begitu maksudku Kawan. Dengar baik-baik...”
Kalimat yang biasa Kita dengar dalam kehidupan pertemanan. Manusia disebut makhluk sosial karena tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Tetapi apakah kita hanya bergantung pada satu manusia saja kah? Tidak mungkin.
          Lihat zaman sekarang, seolah-olah dunia hanya milik Kita sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Setiap orang pasti memiliki hubungan pertemanan satu sama lain. Pertemanan tidak harus selalu bersama Kita seperti satu sekolah, satu universitas, satu kota, ataupun satu benua. Carilah teman sebanyak-banyak yang Kau inginkan. Tetapi ingat! Jangan pernah melupakan teman lamamu. Melupakan di sini bermakna ambigu.
          Persepsi orang tak melupakan teman lama kadang harus dengan setiap saat komunikasi terus-menerus, mengabari semua aktivitas, selalu cerita aktivitas keseharian, selalu tahu keberadaannya, dan tidak hanya datang saat Dia membutuhkan Kita. Tak melupakan yang dimaksud tidak harus seperti itu. Bukan berarti Kita tidak peduli dengan teman lama, itu salah besar. Kepedulian seseorang tergantung sifat kepribadiannya. Ada yang stalker, telepon jika kangen, mengirim pesan, dan sebagainya. Memang benar, ada orang yang selalu datang ke teman lama saat Dia sedang membutuhkan saja dan saat Kita membutuhkan pertolongannya, Ia tidak mau membantu Kita, tetapi tidak semua orang seperti itu.

          Adakalanya Kita sangat membutuhkan pertolongan teman lama. Kita sebagai teman lama tidak langsung melontarkan kalimat-kalimat yang menyakitkan seperti ‘dateng cuma pas butuh doang’. Hey, lihat lah lebih dulu teman Kita tersebut, apakah benar Dia cuma datang saat membutuhkan saja? Apa benar Dia hanya mementingkan diri sendiri? Apa benar jika Kita meminta pertolongan pada dirinya, Dia tidak mau membantu Kita? Apa benar Kita juga selalu datang padanya saat Kita butuh saja? Apa benar Kita selalu ada dalam kesehariannya? Apa benar Kita selalu ada untuknya? Pikirkan lah lebih dulu sebelum Kita melontarkan kalimat-kalimat yang tidak semestinya. #PitikAngkrem3

Foto MATSAMA'S DAY



Rabu, 24 Desember 2014

MATSAMA'S DAY


Druum...Druum...Druum...
“Kuyakin Kau bisa, Kuyakin Kau bisa menang. Kami selalu ada di sini, di sini Kami ada untukmu. MATSAMA MATSAMAA!!!!!”
Pertandingan futsal yang diadakan oleh FPN(Futsal Pelajar Nasional) pada Rabu(24/12) antara MTs Maguwoharjo dengan SMP 2 Pleret kickoff jam 11.30 berlangsung secara mulus.  Suasana semakin panas ketika kedua suporter saling bersaut-sautan berdiri dan bernyanyi mendukung sekolah masing-masing. Termasuk Aku, alumni 013 dari MATSAMA(Madrasah Tsanawiyah Maguwoharjo).
          Banyak sekali alumni yang datang karena diundang oleh Adik kelas untuk turut ikut bersolidaritas mendukung sekolah Kami yang dulu. Meskipun awalnya bermasalah dengan seorang satpam bernama Pak Faizin di sekolah tersebut.  Alumni dianggap tidak bisa menjaga adik-adiknya, akan membuat rusuh, tawuran, dan sebagainya karena latar belakang alumni ada beberapa yang bermasalah. Perdebatan yang sangat panjang terjadi antara alumni dan Pak Faizin, sampai akhirnya ada guru yang melerai perdebatan itu dan menjelaskan semuanya.
          Pertandingan semakin sengit setelah SMP 2 Pleret mencetak gol pertama. Interaksi para suporter juga berlangsung secara saut-sautan.
“Pie pie pie kabare, pie kabare Matsama Jogja?” SMP 2 Pleret mengawali.
“Apik-apik, apik kabare. Matsama Jogja apik kabare” balas MATSAMA.
          Kemudian para suporter pun terus berdiri dan bernyanyi dengan lagu andalannya. Tidak seperti yang dikira sebelumnya oleh Pak Faizin bahwa alumni membawa nama buruk. Terbukti saat suporteran berlangsung, para alumni menjalankan tugasnya dengan baik.
          Detik-detik akhir pertandingan semakin mendebarkan, semakin cepat tempo pemain futsal karena mengejar score. Akhirnya SMP 2 Pleret menyumbangkan gol lagi. Pertandingan selesai dengan score 0-2. Kalah menang sudah pasti ada, selamat pada SMP 2 Pleret atas kemenangannya dan untuk Adik-Adikku MTs Maguwoharjo tetaplah berjuang terus dan jangan pantang menyerah, Kalian pasti bisa. Kita tunggu lagi pertandingannya pada Minggu 11 januari 2015. #PitikAngkrem2


Selasa, 23 Desember 2014

Kau tak Boleh Tahu


Jangan salah paham lebih dulu, maaf sebelumnya Aku tidak memberitahu pada dirimu. Aku tahu, ini semua keputusan yang Aku ambil dengan persetujuan dirimu walaupun sebelumnya Kau selalu meyakini bahwa apa benar Aku sungguh-sungguh menjalani hal tersebut. Tetapi entah mengapa semakin ke sini tantangan yang Aku hadapi malah begitu besar dan di luar pikiranku. Mengeluh karena suatu hal memang sudah sifat manusiawi, begitu pun denganku. Kadang aku menyesal,
“mengapa harus kujalani? untuk apa sih Aku menjalani ini semua?” terlintas kata-kata itu dibenakku.
Aku mengeluh pada dirimu, mengeluh, dan mengeluh. Aku seperti orang yang tidak punya pendirian di hadapanmu ketika aku terlalu sering mengeluh atau plin-plan. Seharusnya itu menjadi tanggung jawabku karena sudah mengambil keputusan tersebut. Terima kasih sudah menyemangatiku saat aku tak berpendirian.
Kembali ke awal lagi, teringat saat Aku memperjuangkan hal ini untuk menggapai harapanku. Lewat lah sudah masa-masa kritis ketika Aku putus semangat, tetapi semangat itu sudah mulai membara lagi dan ketika Aku mendapat tantangan akan hal tersebut, Aku begitu bersemangat, tanpa Kau tahu tentang hal ini. #PitikAngkrem1


Senin, 15 Desember 2014

#Reportase_ILoveZoo

Cintai Satwa maka Cinta Kebun Binatang

Yang hidup pasti mati, yang mati yang menyentuh hati...
Kata-kata tersebut terucap sama persis melalui seorang security bernama Pak Bambang, animal keeper(penjaga kandang), dan suami istri yang sedang berteduh menunggu hujan bersama putranya(15/12). Mereka masing-masing mempunyai kenangan indah dan mengundang air mata di kebun binatang kecintaan warga Yogyakarta. Tidak lain tidak bukan adalah Gembira Loka Zoo. Bukan hanya karena fasilitas-fasilitas lengkap mulai dari taman, foodcourt, wifi, wahana bermain, sirkus mini, ataupun suasana Gembira Loka Zoo yang senantiasa terjaga keasriannya. Namun, pengalaman dari security dan penjaga kandang yang lebih berpengalaman dalam hal merawat dan melindungi satwa-satwa juga memberi kesan menarik dan menyentuh hati.
Pak Bambang yang tinggal di daerah Tamanan bekerja menjadi security di Gembira Loka Zoo sejak desember 2009. Beliau bekerja sudah 5 tahun terhitung sampai sekarang dan banyak sekali pengalaman yang Ia dapatkan selama 5 tahun tersebut. karena Ia juga bekerja sip-sipan(bergantian jam) dengan pekerja yang lainnya. Jadi Ia pernah merasakan menjaga pagi atau malam. Salah satu pengalaman yang tidak terlupakan ketika buaya dan gajah lepas. Tetapi Beliau langsung memanggil pawang binatang tersebut dan akhirnya buaya dan gajah masuk kandang masing-masing. Buaya yang lepas tadi, sekarang sedang di karantina yang tidak boleh dikunjungi oleh para pengunjung.
“Akhirnya buaya di karantina. Karantina itu seperti sekolah binatang. Binatang aja di sekolahin loh sama kayak kamu.” tawa Bapak Bambang.
Tidak hanya itu, seseorang paling dekat dengan satwa adalah animal keeper(penjaga kandang) yang setiap hari memberi makan, memandikan, merawat satwa agar selalu sehat, dan dengan tidak sengaja seorang animal keeper harus mencintai dan menyayangi satwa tersebut dari hati, tidak hanya asal merawat satwa. Nah, seorang animal keeper sudah terbiasa dengan tanggung jawab pada satwanya, hidup satwa juga tergantung pada animal keepernya. Tetapi, semua yang hidup pasti akan mati. Seperti zebra dan jerapah yang mati di Gembira Loka Zoo. Zebra hewan herbivora, makanannya adalah rumput.
“Saat zebra sedang asyik memakan rumput, ditumpukan rumput itu ada benda seperti rafia. Zebra kan gatau kalau ada benda seperti itu, maka ya Dia makan aja semuanya. Setelah itu pencernaannya terganggu, sempat dioperasi juga kok. Tapi akhirnya Zebra itu mati” ucap Dayu salah satu guide di Gembira Loka Zoo.
Hujan membasahi Gembira Loka Zoo, daun-daun berserakan jatuh ke tanah terkena angin dan hujan. Suara binatang juga tidak terdengar sering berbunyi lagi seperti saat matahari menyinari Gembira Loka Zoo. Para pengunjung juga berusaha untuk tidak terkena air hujan seperti, menyewa payung, memakai jas ujan, dan berteduh pada tempat-tempat yang telah disediakan.
Salah satunya Suami istri dengan putranya yang masih duduk di bangku TK(taman kanak-kanak) sedang tertidur pulas karena kecapekan sehabis mengelilingi kebun binatang sambil menunggu hujan reda. Bapak Manto menghisap sebatang rokok serta memakai topi yang duduk santai bersama Istrinya yang bernama Ibu Ismi. Mereka berasal dari Kota Yogyakarta dan sudah berkali-berkali ke Gembira Loka Zoo sejak Mereka kecil hingga sekarang sudah mempunyai satu anak.
“Dulu saya sangat senang suka dengan hewan yang belang-belang hitam putih, iya Zebra. Kan unik ya jarang banget di Indonesia nemuin hewan itu. Wah senang sekali melihatnya. Ada jerapah juga yang lehernya panjang, kanguru juga unik lah.” Tutur Ibu Ismi.
Ibu Ismi bercerita ke putranya tentang jerapah dan zebra yang bisa dilihat langsung dengan datang ke Gembira Loka Zoo, tidak hanya menonton satwa dari televisi dan sebagainya. Ternyata zerbra dan jerapahnya sudah lama mati. Kekecewaan pasti ada di hati para pengunjung karena tidak bisa melihat binatang kesukaannya. Dan sampai saat ini, Mereka sangat menyayangkan karena belum ada penggantinya. Tetapi satwa-satwa yang ditunjukkan semakin beragam, seperti penguin jackass dan burung yang bebas terbang ke sana-kemari.
Satwa yang mati kebanyakan dari golongan satwa hampir punah dan satwa yang terdapat di kebun binatang adalah satwa yang hampir punah. Bukan berarti satwa yang tidak punah tidak kita jaga juga, itu salah besar. Tidak terbayang kalau satwa yang sangat langka tidak lagi ada di dunia ini. Marilah Kita bersama-sama menjaga, melindungi, dan melestarikan beraneka ragam satwa yang hidup di dunia ini. Cintailah satwa terlebih dahulu maka kita bisa cinta pada kebun binatang. Kebun binatang bukan sekedar masuk jalan-jalan kemudian keluar saja. Seperti jargon khas Gembira Loka Zoo yaitu “Bukan Sekedar Rekreasi”. #Reportase_IloveZoo