Cintai
Satwa maka Cinta Kebun Binatang
Yang
hidup pasti mati, yang mati yang menyentuh hati...
Kata-kata
tersebut terucap sama persis melalui seorang security bernama Pak Bambang,
animal keeper(penjaga kandang), dan suami istri yang sedang berteduh menunggu
hujan bersama putranya(15/12). Mereka masing-masing mempunyai kenangan indah
dan mengundang air mata di kebun binatang kecintaan warga Yogyakarta. Tidak
lain tidak bukan adalah Gembira Loka Zoo. Bukan hanya karena
fasilitas-fasilitas lengkap mulai dari taman, foodcourt, wifi, wahana bermain,
sirkus mini, ataupun suasana Gembira Loka Zoo yang senantiasa terjaga
keasriannya. Namun, pengalaman dari security dan penjaga kandang yang lebih
berpengalaman dalam hal merawat dan melindungi satwa-satwa juga memberi kesan
menarik dan menyentuh hati.
Pak
Bambang yang tinggal di daerah Tamanan bekerja menjadi security di Gembira Loka
Zoo sejak desember 2009. Beliau bekerja sudah 5 tahun terhitung sampai sekarang
dan banyak sekali pengalaman yang Ia dapatkan selama 5 tahun tersebut. karena
Ia juga bekerja sip-sipan(bergantian jam) dengan pekerja yang lainnya. Jadi Ia
pernah merasakan menjaga pagi atau malam. Salah satu pengalaman yang tidak
terlupakan ketika buaya dan gajah lepas. Tetapi Beliau langsung memanggil
pawang binatang tersebut dan akhirnya buaya dan gajah masuk kandang
masing-masing. Buaya yang lepas tadi, sekarang sedang di karantina yang tidak
boleh dikunjungi oleh para pengunjung.
“Akhirnya
buaya di karantina. Karantina itu seperti sekolah binatang. Binatang aja di
sekolahin loh sama kayak kamu.” tawa Bapak Bambang.
Tidak
hanya itu, seseorang paling dekat dengan satwa adalah animal keeper(penjaga
kandang) yang setiap hari memberi makan, memandikan, merawat satwa agar selalu
sehat, dan dengan tidak sengaja seorang animal keeper harus mencintai dan
menyayangi satwa tersebut dari hati, tidak hanya asal merawat satwa. Nah,
seorang animal keeper sudah terbiasa dengan tanggung jawab pada satwanya, hidup
satwa juga tergantung pada animal keepernya. Tetapi, semua yang hidup pasti
akan mati. Seperti zebra dan jerapah yang mati di Gembira Loka Zoo. Zebra hewan
herbivora, makanannya adalah rumput.
“Saat
zebra sedang asyik memakan rumput, ditumpukan rumput itu ada benda seperti
rafia. Zebra kan gatau kalau ada benda seperti itu, maka ya Dia makan aja
semuanya. Setelah itu pencernaannya terganggu, sempat dioperasi juga kok. Tapi
akhirnya Zebra itu mati” ucap Dayu salah satu guide di Gembira Loka Zoo.
Hujan
membasahi Gembira Loka Zoo, daun-daun berserakan jatuh ke tanah terkena angin
dan hujan. Suara binatang juga tidak terdengar sering berbunyi lagi seperti
saat matahari menyinari Gembira Loka Zoo. Para pengunjung juga berusaha untuk
tidak terkena air hujan seperti, menyewa payung, memakai jas ujan, dan berteduh
pada tempat-tempat yang telah disediakan.
Salah
satunya Suami istri dengan putranya yang masih duduk di bangku TK(taman
kanak-kanak) sedang tertidur pulas karena kecapekan sehabis mengelilingi kebun
binatang sambil menunggu hujan reda. Bapak Manto menghisap sebatang rokok serta
memakai topi yang duduk santai bersama Istrinya yang bernama Ibu Ismi. Mereka
berasal dari Kota Yogyakarta dan sudah berkali-berkali ke Gembira Loka Zoo
sejak Mereka kecil hingga sekarang sudah mempunyai satu anak.
“Dulu
saya sangat senang suka dengan hewan yang belang-belang hitam putih, iya Zebra.
Kan unik ya jarang banget di Indonesia nemuin hewan itu. Wah senang sekali
melihatnya. Ada jerapah juga yang lehernya panjang, kanguru juga unik lah.”
Tutur Ibu Ismi.
Ibu
Ismi bercerita ke putranya tentang jerapah dan zebra yang bisa dilihat langsung
dengan datang ke Gembira Loka Zoo, tidak hanya menonton satwa dari televisi dan
sebagainya. Ternyata zerbra dan jerapahnya sudah lama mati. Kekecewaan pasti
ada di hati para pengunjung karena tidak bisa melihat binatang kesukaannya. Dan
sampai saat ini, Mereka sangat menyayangkan karena belum ada penggantinya.
Tetapi satwa-satwa yang ditunjukkan semakin beragam, seperti penguin jackass
dan burung yang bebas terbang ke sana-kemari.
Satwa yang mati kebanyakan dari golongan
satwa hampir punah dan satwa yang terdapat di kebun binatang adalah satwa yang
hampir punah. Bukan berarti satwa yang tidak punah tidak kita jaga juga, itu
salah besar. Tidak terbayang kalau satwa yang sangat langka tidak lagi ada di
dunia ini. Marilah Kita bersama-sama menjaga, melindungi, dan melestarikan
beraneka ragam satwa yang hidup di dunia ini. Cintailah satwa terlebih dahulu
maka kita bisa cinta pada kebun binatang. Kebun binatang bukan sekedar masuk
jalan-jalan kemudian keluar saja. Seperti jargon khas Gembira Loka Zoo yaitu
“Bukan Sekedar Rekreasi”. #Reportase_IloveZoo
0 komentar:
Posting Komentar