PRAKTIKUM
RESPIRASI SERANGGA
XI
MIA 2
Nama
Anggota:
Kenratri
Anggana Raras (10)
Alya
Rahma Aqila (25)
Arina
Nurjanah (26)
Fahimah
Al Kayyis (27)
Lisna
Rahmawati (29)
SMA
N 1 SEWON
TA
2014/2015
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum
wr.wb.
Dengan
mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan laporan tentang “Respirasi Serangga”.
Adapun
penulisan laporan ini bertujuan Mengetahui kecepatan
respirasi pada hewan(serangga) dan Mengetahui pengaruh berat serangga terhadap
laju respirasi. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Suwarsono
yang telah membimbing Kami dalam hal percobaan dan membuat laporan ini. Kami
juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ini.
Dalam
penulisan laporan ini, Kami menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman Kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, Kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini
lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata,
Kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum
wr.wb.
Bantul, 01
Februari 2015
Penulis
A.
Pendahuluan
Insecta (serangga) bernapas menggunakan tabung udara yang
disebut trakea. Pada Belalang udaramasuk melalui empat pasang stigma depan dan
keluar melalui enam pasang stigma abdomen. Dengan demikian, udara yang miskin O2
tidak akan bercampur dengan udara kaya O2 yang masuk.
B.
Tujuan
1. Mengetahui
kecepatan respirasi pada hewan(serangga).
2. Mengetahui
pengaruh berat serangga terhadap laju respirasi.
C.
Alat dan Bahan
1. Respirator
sederhana.
2. Neraca.
3. Jangkrik/Belalang/Hewan
lainnya.
4. Kristal
NaOH(KOH).
5. Larutan
eosin.
6. Plastisin/vaselin.
7. Kapas.
8. Pipet
tetes.
9. Stopwatch/pengukur
waktu.
D.
Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum
Respirasi Serangga dilakukan pada tanggal 30 Januari 2015 di Laboratorium
Biologi SMA N 1 Sewon jam ke 3 sampai 6.
1. Timbang
serangga/jangkrik yang akan dipakai untuk praktikum.
2. Susun
alat dan bahan.
3. Tempatkan
pada tempat yang datar.
4. Tutup
sambungan antara pipa dengan bejana agar tidak bocor udaranya.
5. Sebelum
ujung pipa diberi larutan eosin, tutup dengan jari telunjuk selama 1-2 menit.
6. Masukkan
larutan eosin di ujung pipa berskala satu tetes.
7. Mulai
menghitung gerakan eosin setiap 2 menit.
8. Hitung
berapa cc O2 yang dibutuhkan serangga dalam waktu 10 menit.
9. Ulang
langkah di atas pada serangga yang berbeda beratnya.
E. Hasil Pengamatan
No
|
Jenis Hewan
|
Berat Tubuh(gr)
|
Skala Kedudukan Eosin tiap 2 menit
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|||
1.
|
Kupu-Kupu
|
0,4 gr
|
0,06
|
0,05
|
0,005
|
0,001
|
0,001
|
2.
|
Belalang 1
|
1,2 gr
|
0,28
|
0,25
|
0,02
|
0,14
|
0,09
|
3.
|
Belalang 2
|
1 gr
|
0,08
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F.
Diskusi
1. Tuliskan
variabel pada percobaan di atas:
a. Variabel bebas: Berat Belalang.
b. Variabel terikat: Laju pernapasan Serangga.
c. Variabel control: Jenis Belalang,
respirometer sederhana, kristal NaOH(KOH), Eosin
2.
Tuliskan hipotesis:
Semakin berat tubuh jangkrik, semakin banyak membutuhkan O2.
Sedangkan semakin ringan berat tubuh jangkrik semakin sedikit kebutuhan O2.
3. Apakah
guna NaOH(KOH) dalam percobaan di atas:
Berguna untuk mengikat CO2 agar tidak menganggu
jalannya kegiatan respirasi, sehingga pergerakan dari larutan Eosin hanya
disebabkan oleh konsumsi O2
4. Apa
yang terjadi dengan kedudukan eosin? Jelaskan!
Ketika jangkrik mulai bernafas di dalam tabung ketika itulah
eosin bergerak di dalam tabung dari titik awal tabung respirometer ke titik
akhir sesuai dengan kecepatan bernafasnya jangkrik.
5. Adakah
hubungan antara berat jangkrik dengan kebutuhan O2?
Ada. Karena semakin berat tubuh jangrik, akan semakin
membutuhkan O2.
6. Buat
grafik hubungan antara berat jangkrik dan kebutuhan O2!
7. Kesimpulan
kegiatan praktikum:
Ø Bahwa NaOH(KOH) dapat membantu
mempercepat proses pernafasan pada Serangga.
Ø Terdapat hubungan antara berat
Serangga dengan kecepatan bernafasnya.
Ø Jika semakin berat tubuh Serangga,
semakin banyak O2 yang dibutuhkan, sehingga semakin cepat
pernafasannya.
Ø Tetapi semakin ringan berat tubuh
Serangga, semakin dikit O2 yang dibutuhkan, sehingga semakin lambat
pernafasannya.
Ø Pada percobaan Kami, ada salah satu
sampel yang tidak mengalami percepatan pernapasan, karena adanya kebocoran.
H.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org
I.
Anggota
No
|
Nama
|
Tanda
Tangan
|
1.
|
Kenratri
Anggana Raras
|
|
2.
|
Alya
Rahma Aqila
|
|
3.
|
Arina
Nurjanah
|
|
4.
|
Fahimah
Al Kayyis
|
|
5.
|
Lisna
Rahmawati
|
|
Mengetahui,
Guru
Pembimbing
0 komentar:
Posting Komentar