Selasa, 30 Desember 2014

Driving License



“Duh ono cegatan, pie iki. Duuh iki pie mau lari nengdi meneh?” terlintas dalam pikiranku yang belum mempunyai SIM.(Duh ada cegatan, gmana ini. Duuh ini mau lari kemana lagi?).
          Tapi tidak dengan sekarang.
          “I got my driving license” ketawa jahat.
          Sabtu(27/12) pagi tiba saatnya Aku membuat SIM di POLRES BANTUL. Caranya mudah saja. Pertama, Kita harus mengecek kesehatan terlebih dahulu di sana. Seperti, berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan penglihatan. Kedua, Kita membayar ke bank sebesar Rp.100.000 untuk SIM C. Kemudian, menuju ke loket pendaftaran untuk meminta formulir yang harus diisi. Setelah itu, menuju kembali ke loket untuk meminta urutan seperti ini.



          Kebetulan Aku mendapat nomor urut yang sangat membosankan, nomor baru berjalan sampai nomor 25. Maka Aku memutuskan untuk pulang ke rumah dan sorenya balik lagi ke POLRES BANTUL.
          Tibalah sore hari, nomor urut 206-210 akhirnya terpanggil oleh suara di microfon. Dengan senang hati Aku foto untuk SIM, sidik jari, dan tanda tangan untuk melengkapi SIM. Kemudian, aku mengerjakan ujian teori 20 soal tentang lalu lintas pada umumnya.
          Menunggu, menunggu, dan menunggu lagi demi mendapat SIM.
          “Fahimah Al Kayyis” terpanggil namaku.
          “Iya Saya” jawabku di loket pengambilan SIM.


          Akhirnya setelah berkali-kali ditilang karena belum mempunyai SIM. Tapi sekarang “Cegatan dimana sih? Sikaat ajaaa” hahaha menjadi kebanggaan tersendiri untuk remaja yang pertama kali mendapatkan itu.#PitikAngkrem8

0 komentar:

Posting Komentar