MENENTUKAN
PERUBAHAN ENTALPI (ΔHr) SECARA KALORIMETRI
X MIA 2
Kelompok
4, Anggota:
M.
MUTTAQIN P. K. (04)
SRI
KISWANTI (12)
DENI
INDRA JAYA (20)
FAHIMAH
AL KAYYIS (28)
BANTUL-YOGYAKARTA
TA
2014/2015
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan mengucapkan puji syukur atas
kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
Kami dapat menyelesaikan laporan tentang
“Menentukan
perubahan entalpi reaksi (ΔHr) secara percobaan (kalorimetri)”
Adapun penulisan laporan ini
bertujuan untuk Menentukan dan
memahami perubahan entalpi reaksi (ΔHr) secara percobaan (kalorimetri). Kami mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Karyadi yang telah membimbing kami dalam hal percobaan dan membuat
laporan ini. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini, Kami
menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman Kami masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, Kami mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih baik dan
bermanfaat.
Akhir kata, Kami ucapkan
terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Bantul, 03
Oktober 2014
Penulis
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Menentukan
perubahan entalpi reaksi (ΔHr) secara percobaan (kalorimetri) dari reaksi HCl(aq)
+ NaOH(aq) à NaCl(aq) + H2O(l)
II.
ALAT
DAN BAHAN
Alat: Bahan:
1.
Gelas kimia 100ml 2 buah. 1.
Larutan HCl 1 M 50ml.
2. Gelas ukur 50ml 2
buah. 2.
Larutan NaOH 1 M 50ml.
3. Kalorimeter.
4. Termometer.
5. Pengaduk.
III.
DASAR
TEORI
Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah
air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah
terisolasi. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang
dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan
larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and
Janet Renshaw, 2000).
Karena energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:
q reaksi
= – q larutan
q larutan
= M x C x ∆T
Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter. Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black
yaitu kalor yang diserap sama dengan
kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan
rumus :
Q = M x C x ∆T
Keterangan: Q :
kalor reaksi (J/kJ)
M : massa larutan ( g)
C : kalor jenis = 4,2 J gr-1 c-1
∆T : Takhir- Tawal ( oC )
Perubahan entalpi(∆H) adalah
besarnya perubahan kalor, jika sistem mengalami perubahan pada tekanan tetap.
Nilai
perubahan entalpi tergantung pada keadaan akhir dan awal saja, dan tidak
tergantung pada proses perubahan/jalannya reaksi.
∆H= Hakhir
- Hawal
Reaksi EKSOTERM adalah
proses kembalinya suhu ke keadaan awal yang terjadi karena sistem MELEPAS
KALOR. Ciri khasnya selama proses reaksi berlangsung, SUHU sistem NAIK.
Hawal > Hakhir ∆H<0, ∆H NEGATIF
Reaksi ENDOTERM adalah
reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor
diserap oleh sistem dari lingkungannya ); ditandai dengan adanya penurunan suhu
lingkungan di sekitar sistem. Reaksi yang sistemnya MENYERAP KALOR. Ciri
khasnya selama proses reaksi berlangsung, SUHU sistem mengalami PENURUNAN,
untuk kembali maka sistem harus menyerap kalor.
Hawal< Hakhir ∆H>0, ∆H POSITIF
IV.
LANGKAH
KERJA
Waktu
dan Tempat
Praktikum Menentukan
perubahan entalpi reaksi (ΔHr) secara percobaan (kalorimetri) ini dilakukan
pada tanggal 30 September 2014 di Laboratorium Kimia SMA N 1 Sewon jam ke 5 dan
6 .
1. Ambil
dan ukur larutan HCL 1 M sebanyak 50ml dengan gelas ukur, kemudian tempatkan ke
dalam gelas kimia. Ukur suhunya dengan termometer dan catat hasilnya.
2. Ambil
dan ukur larutan NaOH 1 M sebanyak 50ml dengan gelas ukur, kemudian tempatkan
ke dalam gelas kimia. Ukur suhunya dengan termometer dan catat hasilnya.
3. Campur
larutan HCL 1 M sebanyak 50ml dan larutan NaOH 1 M sebanyak 50ml dalam
kalorimeter. Amati dan ukur suhunya dengan termometer, kemudian catat hasilnya
(suhu tertinggi yang tercapai).
V.
DATA
PENGAMATAN
NO
|
LARUTAN
|
SUHU AWAL(0C)
|
SUHU AKHIR(0C)
|
1.
|
5Oml Larutan HCl 1 M
|
310C
|
-
|
2.
|
5Oml larutan NaOH 1 M
|
300C
|
-
|
3.
|
5Oml Larutan HCl 1
M+5Oml larutan NaOH 1 M
|
-
|
360C
|
|
|
|
|
VI.
PEMBAHASAN
·
Qlar = M x C x ∆T
·
Perubahan suhu
∆T =
36oC - (
)oC
= 36 oC –
30,5 oC
= 5,5 oC
·
Qlar = M x C x ∆T
= 100gr x 4,2 jgr-1c-1 x 5,5 oC
= 2310J
·
Jumlah mol HCl dalam 50 ml larutan HCl 1 M :
M =
1M =
Mol
= 0,05 mol
·
Jumlah mol NaOH dalam 50 ml larutan
NaOH 1 M :
1M =
Mol
= 0,05 mol
·
Menentukan ∆Hr secara
percobaan(kalorimetri)
HCl(aq) + NaOH(aq) à
NaCl(aq) + H2O(l) ∆Hr=?
Perhitungan kasar
∆H =
∆H =
∆H = - 46200
∆H = - 46,2
HCl(aq)
+ NaOH(aq) à NaCl(aq) + H2O(l) ∆Hr= - 46,2
VII.
KESIMPULAN
Dari hasil
percobaan pada tanggal 30 September 2014 di Laboratorium Kimia SMAN 1 Sewon jam
ke 5 dan 6. Kami dapat menyimpulkan bahwa:
1.
Percampuran
antara larutan HCl dengan larutan NaOH akan menyebabkan terjadinya kenaikan
suhu. Sehingga reaksi ini dikatakan sebagai ‘’Reaksi Eksoterm.’’
2. Dari percobaan tersebut dapat
diperoleh besarnya perubahan entalpi reaksi (ΔHr)
HCl(aq)
+ NaOH(aq) à NaCl(aq) + H2O(l) dengan massa 100 gr dan perubahan suhu (ΔT)=
5,5°C adalah ∆Hr= - 46,2
VIII.
DOKUMENTASI
NO
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
1.
|
|
Alat praktikum:
Gelas
ukur 50ml 2 buah Termometer
|
2.
|
|
Pengaduk
|
3.
|
|
Kalorimeter
|
4.
|
|
Mengambil
larutan HCl 1M sebanyak 50ml
|
5.
|
|
Larutan
NaOH 1M sebanyak 50ml
|
6.
|
|
Mengukur
suhu larutan HCl 1M sebanyak 50ml
|
7.
|
|
Mengukur
suhu larutan NaOH 1M sebanyak 50ml
|
8.
|
|
Mencampur
larutan HCl 1M sebanyak 50ml dan larutan NaOH 1M sebanyak 50ml ke dalam
kalorimeter
|
9.
|
|
Memasukkan
temometer ke dalam kalorimeter
|
10.
|
|
Mengamati
kenaikan suhu yang terjadi
|
IX.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudarmo,Unggul.2013.Kimia SMA Kelas
XI kurikulum 2013.Jakarta: Erlangga
X.
ANGGOTA
NO
|
NAMA
|
TANDA
TANGAN
|
1.
|
M. MUTTAQIN P. K.
|
|
2.
|
SRI KISWANTI
|
|
3.
|
DENI INDRA JAYA
|
|
4.
|
FAHIMAH AL KAYYIS
|
|
Mengetahui
Guru
Pembimbing